boolean

Latest Episode

LP3 Universitas Negeri Malang Pro-ibid: The Ibidder Community Dalilskripsi.com | Abstracts Database Center Infoskripsi: Informasi Seputar Skripsi Kemarin Sepatu, Hari Ini Motor Hampir Hilang Sepatuku Raib Dimanakah Letak Niat Shalat Printer Epson C110 Kertas Sulit Keluar, Terhalang,... Pengemis yang Melek Internet dan Akrab dengan Paypal Dimanakah Tuhan?

Raden Mas Universitas Negeri Malang

“Hei kamu rakyat jelata, bicaya yang sopan ya. Aku ini Raden Mas Universitas Negeri Malang”.
“Kamu harus ndepe-ndepe kalau bertemu dan berbicara denganku”.
“Pake Bahasa Indonesia yang Baik ya!”

Bermula dari postingan saya di um.ac.id (website resmi Universitas Negeri Malang). Tepatnya pada blog berkarya dan terus berkarya. Awalnya adalah adanya postingan yang membahas Mengapa harus S2 bagi dosen UM. Kemudian saya tanggapi dengan pertanyaan ada apa dengan fenomena ini. Kenapa zaman ini tidak mampu melahirkan ilmuwan/pemikir yang handal seperti zaman dahulu kala, zamannya Imam Syafi’I, Imam Hambali wa akhowatuha.

Padahal zaman ini merupakan zaman globalisasi di segala bidang yang memungkinkan akan menciptakan kemajuan di segala bidang pada setiap kawasan. Ternyata zaman ini hanya mampu melahirkan koruptor dan cs-nya.

Di akhir tanggapan saya tersebut memang saya akhir dengan tulisan yang agak menyakitkan: “Makan tuh globalisasi”.

Ternyata tulisan ini berbuah sebuah peraturan baru: “Mohon menulis dan memberi komentar dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terima kasih.” Awalnya saya tidak begitu peduli. Saya yang terbiasa berdiskusi di dunia maya kurang lebih 3 tahun ini menganggap adanya kebebasan berpendapat di dunia online. Posting pun masih saya lakukan di um.ac.id.

Eh, ternyata ditanggapi dengan tanggapan yang OOT (Out of Topic) yang tidak menanggapi isi dari komentar saya, yang ditanggapi hanya tulisan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Saya balas aja, masih ada yang lebih parah, bahwa masih ditemukan tulisan pengumuman yang segede gaban di depan Gedung Teknik yang baru menulis Fakultas Teknik memakai huruf “H” pada teknik menjadi Fakultas Tehnik. Padahal tulisan tersebut setiap hari dilewati orang dan dibaca orang.

Namun dari semua yang membuat saya agak sedih adalah adanya peraturan: “Mohon menulis dan memberi komentar dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terima kasih.”

Peraturan ini seakan melegitimasi UM sebagai bangsawan ningrat yang seakan-akan berkata kepada saya:

“Hei kamu rakyat jelata, bicaya yang sopan ya. Aku ini Raden Mas Universitas Negeri Malang”.
“Kamu harus ndepe-ndepe kalau bertemu dan berbicara denganku”.
“Pake Bahasa Indonesia yang Baik ya!”

“Ok, Raden Mas Universitas Negeri Malang”.

Semoga UM tidak menjaga jarak dengan komunitas social yang menjadi ‘ahli’ dan tanggungannya, yang senantiasa membutuhkan nilai manfaat dari UM. UM tidak menjelma menjadi ningrat baru yang membuat jarak dengan rakyatnya. Sehingga rakyat yang mau bersuara tidak harus berhadapan dengan birokrasi yang ribet. Kaya mau nulis skripsi aja :)

Jadi saran saya ganti aja peraturannya menjadi:

"Silahkan bertamu yang baik dan kami akan menjadi tuan rumah yang baik".

Label: Blog, Internet, Raden Mas, Universitas Negeri Malang

0 Comments:

<< Newer Episode    |    Older Episode >>

© 2011 boolean